Senin, 22 Oktober 2018

Nilai-nilai estetis dan Keunikan Langendriyan dan Langen Mandra Wanara

seni tarian

Nilai-nilai estetis dan Keunikan Langendriyan dan Langen Mandra Wanara 

Seni Tari - Langendriyan serta langen mandrawanara kedua-duanya adalah opera jawa yang mempunyai kekerabatan yang erat, hingga tampak hampir serupa. Untuk memahami nilai-nilai estetis serta kekhasan dari ke-2 opera jawa ini penulis melihat titel seni opera jawa yang ditampilkan di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) pada 30 September - 1 Oktober 2014. Tersebut yang tersaji ialah dari hasil penilaian pribadi dari hasil visualisasi dalam pertunjukan opera jawa. Banyak kekhasan dari ke-2 opera ini, berikut beberapa kekhasan yang ada dalam ke-2 kesenian opera ini.

Pertama, yakni baik langendriyan ataupun langenmandra wanara kedua-duanya adalah type pertunjukan drama tari berbentuk opera yang lahir jawa. Kedua-duanya mempunyai kekhasan sebagai keunikan serta mempunyai nilai estetika yang tinggi, yakni dengan dialog yang dikatakan pada pertunjukan adalah tembang-tembang jawa serta dinyanyikan dengan merdu. Penyatuan pada tari,teater serta tembang meningkatkan tingkat kesusahan sendiri buat pemainnya. Akan tetapi faktanya kesenian ini masih tampil agung dalam pertunjukan sebab dialog yang dikatakan dengan tembang jawa.

Langendriyan dan Langen Mandra Wanara

Ke-2 baik langendriyan ataupun langen mandra wanara kedua-duanya dipertunjukkan lewat cara tiap-tiap penari jengkeng atau jongkok. Tidak hanya meningkatkan tingkat kesusahan buat penarinya ikut perihal ini makin kuras tenaga untuk menampilkannya. Dalam soal jengkeng ini tentu saja akan memberi ciri yang begitu ciri khas untuk ke-2 type opera ini. Sedang nilai estetika yang terdapat jelas hal itu mempunyai nilai keindahan yang lebih serta unik, hingga bisa jadi bahan analisis yang menarik.

Ke-3 kekhasan yang setelah itu yakni dari ke-2 type opera itu meskipun dikerjakan dengan jongkok atau jengkeng akan tetapi baju yang dipakai masih baju komplet seperti baju tari yang dikerjakan dengan berdiri.

Ke empat ke-2 opera ini tentu saja mempunyai tokoh protagonis serta antagonis dalam narasi yang dikatakan. Dari kedua-duanya dalam memperbedakan type watak serta ciri-ciri dengan memakai rias serta gerak tari yang berlainan. Hingga dalam penampilannya bisa didapati ciri-ciri tiap-tiap karakter yang dikerjakan oleh penarinya di panggung pertunjukan.

Ke lima, kekhasan setelah itu yakni dari ke-2 opera ini mempunyai perasaan ynag ciri khas karenanya ada komunikasi pada penari serta pemusik. Terdapatnya ikatan pemusik serta penari hingga jadi satu tontonan yang menarik untuk disaksikan serta di animo. Jalinan yang menempel ini hingga membuat situasi yang dibuat lebih hidup serta menyatu seperti pertunjukan tari.

1 komentar: